Kamis, 20 Desember 2007

Cerita Akhir Doraemon

Seminggu ngak posting,sebenarnya banyak yang mau ditulis, tapi karena g banyak kesempatan buat menatap komputer diwaktu senggang. kalaupun ada lebih memilih untuk tidur, ya sebagai muslim yang taat ( ceille...) dari senin sampai rabu mencoba memaksimalkan ibadah menjelang hari raya Idul Adha.
ohya mumpung belum lupa aku amau ngucapin "Met Idul Adha 1428H" gimana korban apa kemaren? bukan korban perasaankan? he..he..he..(itu mah tiap hari kale). yang jelas kemaren puas makan sate sapi. duh walaupun puas tapi tetep sate sapinya pak Kepleng disemarang tetep nomor wahid.
ohya malam minggu kemaren, seorang teman yang baru beberapa bulan ini aku kenal menelponku. awalnya yang kita bahas hal-hal bisa aja, Tapi tiba tiba dia tanya sama aku " Ta, suka doraemon ngak ?" kontan aku langsung ketawa, hari gini kayaknya komik maupun film doraemon udah ngak menarik untuk cewek seumurku, walaupun tak ku pungkiri, 2 tahun yang lalu aku masih menyempatkan waktu untuk nonton kartun itu disalah satu stasiun televisi swasta Indonesia setiap hari minggu jam 8 pagi.Ketika aku bilang sudah tidak tertarik lagi sama ceritanya, dia langsung bertanya "mau tau cerita akhirnya?" sebuah pertanyaan yang terkesan agak memaksaku untuk mendengarkan ceritanya. dan begini ceritanya......
Suatu hari Nobita terkejut mengetahui bahwa sahabatnya 'doraemon' tak bergerak meskipun Nobita sudah mencoba membangunkannya, tapi tak sedikitpun reaksi ditunjukkan oleh doraemon.Tak lama Doremi 'adik doraemon' datang dari masa depan dan memberitahu Nobita bahwa Doraemon tidak mungkin bisa hidup lagi, karena doraemon merupakan produk lama dan sudah sangat tua. sehingga saat ini baterai doraemon sudah tidak dapat lagi membuat Doraemon bertahan. Nobita marah dan tak mempercayai perkataan Doremi.Dia memaksa Doremi untuk memberikan baterai baru pada doraemon dari masa depan. Tapi doremi tidak bisa berbuat apa-apa karena baterai yang digunakan doraemon sudah lama tidak diproduksi di masa depan. Nobita sangat sedih dan menangis. sambil menangis Nobita berkata pada Doremi. "aku akan lakukan apa saja asal Doraemon bisa hidup lagi ". dan doremipun mengatakan bahwa Doraemon bisa saja hidup kembali asal Nobita bisa menciptakan baterai yang dibutuhkan Doraemon. sejak saat itu Nobita berubah, Nobita yang selalu menggantungkan hidupnya pada doraemon kini berusaha untuk menjadi anak yang mandiri. kalau dulu Nobita malas dan bodoh, dia lalu berubah menjadi anak yang rajin belajar dan perlahan menjadi anak yang pandai. saat teman-temannya bermain dia lebih memilih tinggal dikamar dan membaca buku dengan harapan dia menemukan sebuah formula2 yang mungkin bisa membuat doraemon hidup kembali. perjalanan waktu mengantarkan Nobita menjadi seorang Profesor, dia menjadi peneliti handal yang dibanggakan oleh negara Jepang. Dia mendapatkan segalanya, kekayaan, kepandaian dan cita-cita masakecilnya yang ingin menikah dengan Sizukapun tercapai. dan menjadi peristiwa yang mengharukan ketika hasil kerja kerasnya dia dapat membuat baterai yang dibutuhkan Doraemon dan akhirnya Doraemon dapat hidup kembali dan bahagia bersama Nobita.
Nah dari cerita diatas mudah-mudahan dapat menjadi inspirasi untuk teman-teman semua... Thank To Twin....

Kamis, 13 Desember 2007

Wasiat abadi....

hai...hari jumat nih, saat yang menyenangkan bukan???? pastinya donk, cos besok udah weekend brarti malam ini bisa nonton film sepuasnya, dan rencananya pulang kerja langsung menuju Odiva buat nyewa Film-film terbaru. mau ikut ????........
masih dari ruangan berukuran 6 x 9 meter dengan ac yang tak sejuk ( hampir panas sih sebenarnya ) dihadapan komputer milik seorang teman (titin) yang setiap istirahat merelakan komputernya aku kuasai (thank ya..tin ) cos komputerku ngak bisa online ( maklum Perusahaannya pelit !!!) . Hari ini aku mau share tentang sebuah cerita yang cukup menarik, Gini ceritanya.
Ada seorang pedagang kaya yang memiliki beberapa toko kebutuhan pokok disebuah pasar, usianya sudah mulai renta dan hal inilah yang membuat pedangan ini mulai berfikir untuk membagi beberapa tokonya kepada kedua putranya yang akan meneruskan usahanya. Pada saat sang ayah mulai sakit-sakitan maka dia memanggil kedua putranya sebelum Tuhan memanggilnya.
" Anakku... usia ayah sudah tak lama lagi, ayah hanya ingin berpesan agar kalian menjaga baik-baik warisan yang akan kuberikan kepada kalian berupa toko-toko yang sudah kubagi untuk kalian, dan aku punya pesan untuk kalian agar kalian berhasil mengembangkan usaha ini. " kata sang ayah yang tengah terbaring ditempat tidurnya karena sakit.
" baiklah ayah pesan apa yang akan kau sampaikan kepada kami, dan kami berjanji akan menurutinya " kata si Sulung.
" Pesanku hanya 2 dan merupakan kunci keberhasilan kalian kelak. Yang pertama jangan sampai sinar mata hari mengenai kulitmu, dan yang kedua jangan pernah menagih hutang kepada pelanggan "
Pesan itu begitu diingat oleh kedua kakak beradik itu, dan pada saat ayah mereka meninggal maka giliran mereka yang menggantikan usaha sang ayah. seiring dengan waktu usaha yang mereka teruskan menampakkan hasil tapi dengan hasil yang berbeda, usaha si Bungsu menampakkan hasil yang baik usahanya kian berkambang bahkan sanggup membuka beberapa toko lagi. namun hal ini tidak terjadi pada usaha si Sulung usahanya kian lama menurun tak lagi untung bahkan hampir bangkrut. Lalu dengan kesal si Sulung pergi kerumah ibunya untuk menanyakan kebenaran pesan ayahnya. " Aku sudah menjalankan semua pesan ayah dengan baik, tapi kenapa aku justru mengalami kerugian yang besar, ayah berpesan agar aku menghindari matahari maka aku harus menyewa kereta untuk kepasar padahal seharusnya aku bisa berjalan kaki tanpa harus mengeluarkan biaya. Aku juga tidak pernah menagih hutang kepada semua pelangganku seperti pesan ayah. Tapi justru itulah yang membuat aku mengalami kerugian karena modal yang tak kunjung kembali dari para penghutang" mendengar keluhan si sulung maka sang ibu memanggil putra Bungsunya untuk menanyakan apakah dia menjalankan pesan ayahnya dengan baik. Pada saat su Bungsu datang sang ibupun bertanya dan dan dengan senyuman si bungsu menjawan " Aku juga menjalankan pesan ayah dengan baik, aku selalu menghindari sinar mata hari, makanya aku pergi kepasar sebelum matahari terbit dan membuka toko sebelum toko-toko yang lain buka, aku pulang setelah matahari terbenam dan menutup tokoku setelah toko-toko yang lain tutup. Aku juga tak pernah menagih hutang kepada para pelangganku, makanya aku tidak pernah memberikan hutang kepada para pelangganku. itulah yang membuat aku berhasil "
Bisakah kalian menangkap maksud dari cerita tersebut.....

Selasa, 11 Desember 2007

Seni yang mengangkasa

Berkat kata dari mas Ary yang mewajibkan diri membaca 2 buku dalam 1 bulan, membuat aku jadi semangat melakukannya kembali kebiasaan yang hampir 6 bulan ini aku tinggalkan dan tak satu bukupun yang kubaca. Walaupun kebiasaan beli buku tetap mejadi kegiatan rutin disetiap bulan ( terutama abis gajian tentunya He..he..he..) dan bener aja ada hal baru yang aku dapatkan mau tau ngaaaaak....
dari sebuah majalah bulanan yang bernama "Reader's Digest" versi Indonesia yang terbit awal bulan ini (desember 2007) ada berita yang cukup mengundah perhatianku. kamu tahukan kalau di tanah pernah berdiri sebuah kerajaan yang bernama" Puro Mangkunegaran", sebuah kerajaan yang berdiri pada tahun 1757 atau 250 tahun yang lalu di kota Surakarta yang terkenal dengan nama kota Solo ( hayoo belum pada lahirkan...).
Yang membuat aku sangat tertarik untuk menceritakan kesemua teman yang berbaik hati mengunjungi Blog ini adalah sebuah kesenian yang bernama Gending(Lagu/musik) "Ketawang Puspawarna" yang diciptakan oleh Mangkunegaran IV (Raja Yang berkuasa saat itu) menjadi satu dari Sequence 27 jenis musik di dunia yang pernah dibawa para ilmuwan NASA ke Luar Angkasa, rekaman gending ini dibawa dengan pesawat Voyage untuk diperdengarkan di luar angkasa.
Cerita yang cukup membuat tahi sedikit berbangga hati, meskipun keadaan dari Mangkunegaran sendiri kini sudah berada di ujung kepunahan. ya mudah mudahan kesenian dan kebudayaannya tak bernasib sama. So pertanyaanya siapkah kita tetap mempertahankan kebudayaan ini....... Hayoo GENERASI MUDA...tertantangkah engkau......

Senin, 10 Desember 2007

menghitung hari...

"Hei...jelang akhir tahun nih...punya resolusi apa buat tahun depan ???"

Pertanyaan senada penuh mengisi email selama 11 hari terakhir ini. Hal yang biasakan ??? Bukannya pesimis, tapi pengalaman tahun-tahun lalu bikin aku makin males bikin sederetan rencana yang orang barat sebut dengan "Resolusi". bayangin aja dari 10 catatan resolusi hanya 2 hal yang bisa tercapai dan berakhir dengan sebuah catatan akhir tahun "SAJA"...
Tapi seorang sahabat yang setia menemaniku lewat suara seksinya disalah satu radio terkenal dijakarta (Mbak An3) menyadarkanku, dia bilang " tidak penting seberapa banyak resolusi yang kita capai tahun ini, tapi yang terpenting adalah seberapa besar usaha kita menggapainya " dan setelah aku pikir bener juga katanya " thank ya mbak an3 ".
Waktu aku baca salah satu blog orang yang paling menginspirasi hidupku ( mas Aryono ) aku baca deretan resolusi yang dia buat dan uniknya dia hanya menulis 8 resolusi menjelang tahun 2008, yah meskipun aku tahu seorang Aryono ngak mungkin cuma punya 8 resolusi. dan lagi-lagi aku terinspirasi olehnya....
Apa yah Resolusiku.....
  1. Yang pastinya ingin menjadi orang yang lebih baik, dan yang terpenting adalah membuang jauh-jauh kebiasaan2 yang merugikan diri sendiri dan mungkin juga merugikan orang lain.
  2. Pengen banget Tahun ini berhasil menyandang Gelar "HAKIM", walaupun jalannya mungkin sulit tapi aku harus berhasil dikesempatan kedua ini. g lucukan 2 kali nyoba masih gagal. Mohon doanya yah.....
  3. Pengen juga melanjutkan kuliah seperti "mas Aryono" donk tentunya, masa kalah sama mas ary... dan bisa pamer ke mas ary kalau di namaku sudah bertambah 2 huruf lagi sebagai Magister Of Law ( Wiiihh keren ngak sih ???)
  4. sama kaya resolusinya mas ary yang udah mulai gerah dengan pertanyaan orang-orang mengenai kehadiran seorang pendamping yang bisa menjadi penjaga dan penyelamat dunia akhirat.
  5. bisa memberi lebih banyak dari apa yang aku terima
  6. Aku mau tetap menulis syukur-syukur bisa bikin buku
  7. Pengen punya mobil sendiri !!!! biar kalau mau jalan-jalan ngak rebutan sama ayah.
  8. Pengen Jalan-jalan ke luar Negeri ( biar bisa nulis kayak mas Ary...)he...he..he apalagi kalau jalan-jalannya sama mas Ary pasti menyenangkan ( ayo mas ary mau ikut ngak ???)

Kalau mas ary mau nambah aku kok bingung kepengen apa lagi. Yah jangan pikirkan seberapa yang bisa kita wujudkan yang terpenting adalah seberapa besar usaha kita Tulkan Mbak An3........

Minggu, 02 Desember 2007

lepas kendali

Peristiwa tadi pagi ngak pernah terbayangkan sebelumnya. Suasana rumah kacau, ayah yang sudah 3 hari disibukkan oleh sebuah tanki penampung air telah menyita seluruh waktu dan tenaganya yang mulai melemah termakan usia. Aku terkejut ketika bunda membisikkan sesuatu....
" Dek..telpon mas mu, katakan ayah sedang repot, tanyakan padanya apa dia bisa sedikit membantu" tanpa menunggu intruksi lagi ku ambil sebuah Handphone bernama Sony ericsson berwarna hitam yang dihadiahkan ayah untukku awal bulan lalu.
lagu yang berjudul perjalanan milik Ebit.G Ade mengantarkanku sebelum suara khas kakakku terdengar dari seberang sana. Tanpa basa basi aku langsung menyampaikan pesan bunda ketika kakakku mulai menyapa. sebenarnya hal ini sudah kuduga sebelumnya, tapi apa salahnya mencoba. Kakakku akan menanyakan soal permintaanku itu kepada yang istri dan aku hanya bisa bilang " OK!"
tak seberapa lama sebuah pesan darinya ku terima, yang intinya dia tidak bisa memenuhi keinginan bunda atas namaku. kulihat raut kekecewaan dari wajah bunda ketika kusampaikan jawaban kakak kepadanya. Dia langsung bergegas menuju sebuah benda yang apabila tombol-tombolnya ditekan akan menghubungkannya dengan seseorang yang memiliki nomor itu. rupanya Beliau menghubungi kakakku yang lain dan mengutarakan keinginan yang sama kepadanya dan kali ini bunda tidak lagi mengutusku.entah apa yang terjadi dibalik perbincangan di telepon itu tapi yang jelas setelah itu.......
air mata mulai meleleh dari ujung matanya. Aku panik, tapi tak bisa melakukan apapun ketika dia mencurahkan rasa kecewanya kepada anak-anaknya dan dia merasa tak ada anak-anaknya yang peka atas apa yang terjadi pada orang tuanya. dan tak tertahan air matakupun ikut mencair dan merasa aku menjadi salah satu penyebab dari kekecewaannya.
ingin rasanya mengobati luka hatinya, dan mencoba membuatnya tersenyum kembali dengan menghubungi kakakku yang terakhir dihubungi Bunda.tapi apa yang terjadi? semua jadi lepas kendali. aku berniat membuat nama kakakku tak buruk dihadapan orang tua dengan sekali lagi meminta suaminya untuk datang dan membantu Ayah agar bunda tau bahwa apa yang dipikirkannya salah. Tapi apa yang aku terima, kakakku justru menyalahkan Bunda dan menganggap Bunda tak ikhas membantunya selama ini. ribuan umpatan ku dengar, kuhanya mampu menahan nafas dan kehilangan kata.
Salahkah aku??? dan aku semakin yakin akulah yang bersalah ketika kakakku kembali menghubungiku dan mengatakan bahwa suaminya akan datang dan membawa seseorang yang bisa membantu ayah. Demi Tuhan bukan itu maksudku dan bukan itu pula maksud Bunda. sekuat tenaga aku menahan airmata yang terus mengalir diujung mataku dan berusaha agar bunda tak pernah tahu apa yang kakakku katakan padaku, karena hal itu hanya akan membuat Bunda makin terluka hatinya.
aku hanya bisa terdiam saat itu. ingin sekali mengatakan pada kakakku bahwa apa yang dia pikirkan itu salah dan dia salah faham atas apa yang aku katakan. aku hanya ingin membuat suasana hati Bunda membaik......tapi siapa sangka justru apa yang aku katakan membuat kakakku berfikir yang ngak-ngak kepada Bunda.
Kak....Bunda...maafkan atas kebodohanku ini, sungguh ini diluar kuasaku, aku tak pernah menyangka niat baik ini justru membuat hati salah satu dari kalian terluka. sekali lagi aku mohon maaf.dan biarlah rasa bersalah ini sebagai hukuman atas apa yang telah terjadi dihari ini.......