Kamis, 13 Desember 2007

Wasiat abadi....

hai...hari jumat nih, saat yang menyenangkan bukan???? pastinya donk, cos besok udah weekend brarti malam ini bisa nonton film sepuasnya, dan rencananya pulang kerja langsung menuju Odiva buat nyewa Film-film terbaru. mau ikut ????........
masih dari ruangan berukuran 6 x 9 meter dengan ac yang tak sejuk ( hampir panas sih sebenarnya ) dihadapan komputer milik seorang teman (titin) yang setiap istirahat merelakan komputernya aku kuasai (thank ya..tin ) cos komputerku ngak bisa online ( maklum Perusahaannya pelit !!!) . Hari ini aku mau share tentang sebuah cerita yang cukup menarik, Gini ceritanya.
Ada seorang pedagang kaya yang memiliki beberapa toko kebutuhan pokok disebuah pasar, usianya sudah mulai renta dan hal inilah yang membuat pedangan ini mulai berfikir untuk membagi beberapa tokonya kepada kedua putranya yang akan meneruskan usahanya. Pada saat sang ayah mulai sakit-sakitan maka dia memanggil kedua putranya sebelum Tuhan memanggilnya.
" Anakku... usia ayah sudah tak lama lagi, ayah hanya ingin berpesan agar kalian menjaga baik-baik warisan yang akan kuberikan kepada kalian berupa toko-toko yang sudah kubagi untuk kalian, dan aku punya pesan untuk kalian agar kalian berhasil mengembangkan usaha ini. " kata sang ayah yang tengah terbaring ditempat tidurnya karena sakit.
" baiklah ayah pesan apa yang akan kau sampaikan kepada kami, dan kami berjanji akan menurutinya " kata si Sulung.
" Pesanku hanya 2 dan merupakan kunci keberhasilan kalian kelak. Yang pertama jangan sampai sinar mata hari mengenai kulitmu, dan yang kedua jangan pernah menagih hutang kepada pelanggan "
Pesan itu begitu diingat oleh kedua kakak beradik itu, dan pada saat ayah mereka meninggal maka giliran mereka yang menggantikan usaha sang ayah. seiring dengan waktu usaha yang mereka teruskan menampakkan hasil tapi dengan hasil yang berbeda, usaha si Bungsu menampakkan hasil yang baik usahanya kian berkambang bahkan sanggup membuka beberapa toko lagi. namun hal ini tidak terjadi pada usaha si Sulung usahanya kian lama menurun tak lagi untung bahkan hampir bangkrut. Lalu dengan kesal si Sulung pergi kerumah ibunya untuk menanyakan kebenaran pesan ayahnya. " Aku sudah menjalankan semua pesan ayah dengan baik, tapi kenapa aku justru mengalami kerugian yang besar, ayah berpesan agar aku menghindari matahari maka aku harus menyewa kereta untuk kepasar padahal seharusnya aku bisa berjalan kaki tanpa harus mengeluarkan biaya. Aku juga tidak pernah menagih hutang kepada semua pelangganku seperti pesan ayah. Tapi justru itulah yang membuat aku mengalami kerugian karena modal yang tak kunjung kembali dari para penghutang" mendengar keluhan si sulung maka sang ibu memanggil putra Bungsunya untuk menanyakan apakah dia menjalankan pesan ayahnya dengan baik. Pada saat su Bungsu datang sang ibupun bertanya dan dan dengan senyuman si bungsu menjawan " Aku juga menjalankan pesan ayah dengan baik, aku selalu menghindari sinar mata hari, makanya aku pergi kepasar sebelum matahari terbit dan membuka toko sebelum toko-toko yang lain buka, aku pulang setelah matahari terbenam dan menutup tokoku setelah toko-toko yang lain tutup. Aku juga tak pernah menagih hutang kepada para pelangganku, makanya aku tidak pernah memberikan hutang kepada para pelangganku. itulah yang membuat aku berhasil "
Bisakah kalian menangkap maksud dari cerita tersebut.....